Ketika Siang Memerah: Cuaca Panas di Sulsel Jadi Momentum Belajar Lingkungan di PPLH Puntondo

Puntondo, Humas PPLH —

Puntondo, Takalar — Beberapa pekan terakhir, cuaca di wilayah Sulawesi Selatan terasa lebih panas dari biasanya. Di pesisir Takalar dan sekitarnya, suhu siang hari mencapai di atas 30°C, dengan udara yang lembap dan angin yang berhembus pelan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi akibat kombinasi kelembapan udara yang tinggi, kecepatan angin rendah, serta dominasi cuaca cerah yang menyebabkan panas terasa lebih menyengat di permukaan.

“Suhu udara di Sulawesi Selatan terasa lebih panas akhir-akhir ini karena kelembapan tinggi dan kecepatan angin rendah,” ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, dikutip dari detik.com.

Fenomena suhu tinggi ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat pesisir, termasuk bagi kegiatan edukasi lingkungan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo. Namun, di balik cuaca yang terik, ada peluang besar untuk belajar tentang adaptasi ekosistem dan perubahan iklim lokal.

Panas yang Mengajarkan: Adaptasi di Lingkungan Pesisir

PPLH Puntondo memandang fenomena cuaca ekstrem seperti ini sebagai bagian dari proses belajar lingkungan. Kegiatan lapangan tetap berlangsung dengan menyesuaikan waktu dan metode pembelajaran. Aktivitas edukatif kini banyak dilakukan pagi hari sebelum suhu puncak, atau sore menjelang matahari turun.

Baca juga di sini: Program – plum-goat-452994.hostingersite.com

Para peserta program diajak memahami bagaimana panas memengaruhi ekosistem pesisir, termasuk kehidupan plankton, rumput laut, serta vegetasi pantai. Dengan cara ini, pembelajaran di Puntondo tidak berhenti karena cuaca, tetapi justru memperkaya pemahaman tentang resiliensi ekosistem terhadap perubahan iklim.

Gerakan Kesejukan Alam

  • Menanam pohon dan vegetasi peneduh di area pesisir,
  • Mengonsumsi air secara bijak,
  • Menghindari pembakaran sampah yang memperparah suhu lokal.

“Di tengah cuaca panas seperti ini, langkah kecil seperti menanam satu pohon atau menyiapkan ruang teduh alami bisa memberi dampak besar bagi lingkungan sekitar,” ujar salah satu edukator lapangan PPLH Puntondo.

Cuaca Panas dan Refleksi Alam

Kondisi panas ekstrem tidak hanya menjadi alarm bagi tubuh manusia, tapi juga refleksi bagaimana alam merespons perubahan iklim global. PPLH Puntondo menjadikan situasi ini sebagai materi reflektif dalam setiap kegiatan edukasi: mengajarkan peserta agar tidak sekadar berteduh dari panas, tetapi juga memahami sebab dan akibatnya.

PPLH Puntondo mengajak seluruh pihak — sekolah, komunitas, dan masyarakat umum untuk bersama-sama menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melakukan aksi nyata menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Karena di Puntondo, setiap fenomena alam adalah kelas terbuka untuk belajar, beradaptasi, dan bertumbuh bersama bumi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top