PPLH Puntondo: Dua Dekade Lebih Menjaga Alam, Merawat Nilai, dan Menyemai Harapan

Puntondo, Humas PPLH —

TAKALAR — Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo kembali menegaskan eksistensinya sebagai rumah bagi gerakan lingkungan dan kemanusiaan. Dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24, Rabu (15/10/2025), suasana penuh refleksi menyelimuti acara yang digelar di kawasan pesisir Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar.

Dengan tema “Mengembangkan Inovasi, Menguatkan Kolaborasi,” perayaan tahun ini menjadi ajang renungan sekaligus penyemangat untuk menatap masa depan lembaga yang telah menjadi ikon pendidikan lingkungan di Indonesia Timur itu.

Inovasi dan Kolaborasi sebagai Arah Baru

Dalam sambutan pembuka, Mas Wajib menekankan pentingnya menjadikan momentum ulang tahun sebagai ruang untuk memperkuat inovasi di tubuh lembaga.

“Makna tema tahun ini, kita ingin lebih mengembangkan inovasi. Karena tanpa inovasi, lembaga akan berhenti bergerak,” ujarnya.

Sementara itu, Bu Silvi, yang turut hadir secara daring via Zoom, mengingatkan pentingnya menjaga semangat dan membuka ruang kolaborasi.

“Harapan kami, tetap jaga semangat agar bisa lebih baik. Mari kita buka kolaborasi agar PPLH Puntondo terus berkembang ke depan,” katanya.

Refleksi untuk Masa Depan

Sambutan berikutnya datang dari Pak Reza, yang mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan perjalanan panjang lembaga.

“Mari kita ingat apa saja yang sudah kita kerjakan — apa yang baik, teruskan; apa yang belum baik, mari kita perbaiki bersama. Setelah refleksi, kita lihat potensi ke depan, apa yang bisa menjadi modal untuk mendukung visi dan misi kita di PPLH Puntondo,” tuturnya dengan penuh makna.

Hadir pula Bu Vien, yang mengikuti acara dari Makassar. Ia menyampaikan apresiasi dan doa agar Puntondo tetap menjadi lembaga yang memberi inspirasi bagi gerakan lingkungan di Indonesia.

Menengok Sejarah, Menghargai Perjuangan

Sesi paling mengharukan datang dari Pak Suroso, salah satu tokoh senior yang menjadi saksi sejarah berdirinya PPLH Puntondo.

“Mari kita mengingat para perintis kita yang telah mendahului. Mereka banyak berkorban untuk lembaga ini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah,” katanya, disambut hening dan tepuk tangan dari para peserta.

Dalam sambutannya, beliau juga mengisahkan kembali perjalanan panjang pembangunan PPLH Puntondo mulai dari pembahasan konsep hingga proses desain arsitektur yang dikerjakan oleh Uli, arsitek asal Jerman.

Pak Suroso menegaskan kembali esensi dasar mengapa Puntondo memilih bentuk LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) sebagai jalan perjuangan.

“Kita ini LSM, dan kita bangga dengan pilihan itu. Karena di sini kita bebas berekspresi, menyuarakan pendapat, dan menjaga nilai-nilai kebebasan, kesetaraan, serta keberlanjutan. Itu nilai yang tidak boleh bergeser,” tegasnya.

“Berbahagialah, karena kita sudah bertahan sampai sekarang. Mari terus memotivasi masyarakat luas. Selamat ulang tahun untuk PPLH Puntondo, semoga semakin bermanfaat baik bagi pribadi maupun masyarakat,” tutupnya.

Dua Puluh Empat Tahun Menyemai Cinta untuk Alam

Dua puluh empat tahun bukan waktu yang singkat. Di tengah tantangan zaman dan perubahan sosial, PPLH Puntondo tetap teguh menjadi laboratorium pembelajaran lingkungan hidup yang mengedepankan kemandirian, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan harmoni dengan alam.

Dari tangan-tangan para pegiatnya, tumbuh ribuan cerita perubahan: dari siswa yang belajar mencintai alam, hingga warga desa yang kini mengelola ekosistem pesisir secara mandiri.

Kini, semangat itu kembali disuarakan dengan lebih modern, lebih inklusif, namun tetap berakar pada nilai-nilai perjuangan para pendiri: cinta bumi, keadilan sosial, dan kebebasan berpikir.

Selamat Ulang Tahun ke-24 PPLH Puntondo — dari pesisir Laikang, suara ombak dan semangat perubahan terus berpadu menjadi satu: menjaga bumi, menjaga nurani.

Salam Lestari

Reporter: Aby | Editor: Humas PPLH Puntondo

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top