Menanam Karang, Menumbuhkan Kesadaran: Siswa Highfield Belajar Ekosistem Laut

Puntondo, 29 September-03 Oktober 2025 – Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo kembali menjadi tempat belajar lapangan yang inspiratif bagi generasi muda. Hari ini, siswa Highfield School Duren Sawit Jakarta memulai kegiatan edukasi lima hari mereka dengan mengeksplorasi ekosistem laut di sekitar Puntondo. Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembelajaran berbasis pengalaman langsung (learning by doing), yang bertujuan menanamkan pengetahuan, kepedulian, dan rasa cinta terhadap alam.

Rombongan terdiri dari 18 siswa, enam guru pendamping, dan dua staf Head Office (HO) yang antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Kunjungan dibuka di ruang seminar PPLH Puntondo dengan pengantar mengenai visi lembaga, pentingnya pendidikan lingkungan hidup, serta gambaran tentang program-program konservasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir yang dijalankan PPLH. Para peserta mendapat pemahaman bahwa laut bukan sekadar sumber pangan, tetapi juga sistem ekologi yang kompleks yang membutuhkan perlindungan.

Setelah pengantar, siswa bergerak menuju pesisir untuk memulai eksplorasi ekosistem laut secara langsung. Mereka mengamati padang lamun yang menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, terumbu karang yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati laut, dan hutan mangrove yang berperan sebagai penahan abrasi serta penyaring alami air laut. Pendamping dari PPLH Puntondo menjelaskan bagaimana setiap elemen ekosistem saling terhubung dan bagaimana manusia dapat berperan dalam menjaga keseimbangan tersebut.

Dalam sesi snorkeling dan observasi, siswa belajar mengenali spesies laut lokal, memahami rantai makanan, dan menyadari dampak aktivitas manusia terhadap kesehatan ekosistem. Mereka juga diajak melakukan pencatatan ilmiah sederhana, seperti pengamatan kondisi terumbu karang dan jumlah burung pantai yang singgah. Aktivitas ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya konservasi aktif, kegiatan transplantasi terumbu karang juga dilakukan. Siswa, didampingi tim PPLH, menanam fragmen terumbu karang ke lokasi yang telah direhabilitasi. Aktivitas ini memberi pengalaman langsung tentang bagaimana manusia dapat membantu memulihkan ekosistem laut yang terdegradasi. Para peserta belajar teknik dasar transplantasi, memahami pentingnya keragaman spesies karang, dan menyadari bahwa langkah kecil setiap individu dapat memberi dampak besar bagi kelestarian laut.

“Belajar langsung di alam membuat kami lebih menghargai pentingnya menjaga laut dan pesisir. Kami jadi memahami bahwa setiap tindakan kita di daratan bisa berdampak pada kehidupan laut,” kata salah satu siswa. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar lapangan memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan sekadar teori di kelas.

Selain aspek edukasi, kegiatan ini juga menanamkan nilai sosial dan kepedulian terhadap masyarakat pesisir. Siswa diajak melihat bagaimana nelayan lokal bekerja dan bagaimana ekosistem laut mendukung kehidupan sehari-hari mereka. Diskusi interaktif dengan pendamping PPLH menekankan bahwa konservasi bukan hanya soal melestarikan alam, tetapi juga tentang keberlanjutan mata pencaharian masyarakat setempat.

Program ini diakhiri dengan refleksi kelompok, di mana siswa mendiskusikan pengalaman mereka, menyusun laporan observasi, dan membagikan kesan serta pesan yang mereka dapatkan. Para guru pendamping menekankan bahwa pembelajaran berbasis pengalaman ini membekali siswa dengan pengetahuan ilmiah, kesadaran ekologis, dan kemampuan bekerja sama.

Kegiatan ini juga menjadi sarana membangun karakter siswa, seperti kesabaran, ketelitian, rasa empati, dan kepedulian sosial. Mereka belajar bahwa menjaga alam bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi lingkungan, tetapi tugas bersama seluruh generasi.

Dengan selesainya sesi eksplorasi ekosistem laut, termasuk transplantasi terumbu karang, para peserta meninggalkan pantai Puntondo dengan pengalaman berharga, pemahaman yang lebih baik tentang kelestarian lingkungan, dan motivasi untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap siswa bisa menjadi duta lingkungan, membawa pesan cinta alam ke sekolah dan komunitas mereka masing-masing,” kata salah satu guru pendamping.

Program Ekosistem Laut di PPLH Puntondo menunjukkan bahwa belajar dari alam tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk sikap, karakter, dan rasa peduli yang berkelanjutan. Melalui pengalaman ini, Highfield School berharap para siswanya menjadi generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijaksana dan bertanggung jawab terhadap alam dan masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top