Api Unggun dan Malam Keakraban: Menguatkan Persaudaraan di Bawah Langit Puntondo

Puntondo, 2 Oktober 2025 – Rangkaian kegiatan belajar lapangan siswa Highfield School Duren Sawit Jakarta di PPLH Puntondo ditutup dengan momen istimewa: Api Unggun dan Malam Keakraban. Kegiatan ini menjadi penutup yang hangat dari perjalanan lima hari yang sarat pengalaman, pengetahuan, dan nilai sosial. Malam ini tidak hanya menguatkan persaudaraan antara peserta, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat Puntondo dan staf PPLH.

Rombongan terdiri dari 18 siswa, enam guru pendamping, dan dua staf Head Office, yang telah menjalani rangkaian kegiatan mulai dari eksplorasi ekosistem laut, pengelolaan sampah, olahan rumput laut, ecoprint, hingga menanam mangrove. Semua pengalaman tersebut berpuncak pada malam keakraban yang penuh kehangatan, keceriaan, dan refleksi atas pembelajaran yang telah didapat.

Kegiatan dimulai dengan persiapan area api unggun di tepi pantai. Siswa dan pendamping bekerja sama menata kayu, menyalakan api dengan aman, dan menciptakan suasana hangat di bawah langit Puntondo yang bertabur bintang. Kehadiran masyarakat setempat menambah semarak malam itu, menjembatani interaksi antara generasi muda dari Jakarta dan komunitas lokal.

Api unggun bukan sekadar elemen fisik, tetapi simbol persaudaraan dan kehangatan. Siswa duduk melingkar, berbagi cerita, pengalaman, dan kesan selama lima hari di Puntondo. Pendamping memberikan ruang bagi peserta untuk merenungkan pengalaman mereka: apa yang dipelajari, bagaimana merasakan kehidupan masyarakat pesisir, dan nilai-nilai yang ingin dibawa pulang ke sekolah serta komunitas masing-masing.

“Api unggun malam ini membuat kami merasa dekat satu sama lain dan juga dengan alam. Kami belajar bahwa kebersamaan dan berbagi cerita adalah bagian penting dari pengalaman hidup,” kata salah satu siswa peserta. Pernyataan ini menunjukkan nilai emosional dan sosial dari kegiatan ini, yang melampaui sekadar hiburan malam.

Selain cerita dan refleksi, malam itu juga diisi dengan bernyanyi bersama, permainan kelompok, dan pertunjukan kecil dari siswa maupun pendamping. Aktivitas ini memperkuat rasa kekeluargaan, meningkatkan kemampuan kerja sama, dan menciptakan suasana yang penuh tawa dan kebahagiaan. Anak-anak dari masyarakat setempat juga ikut berpartisipasi, menjadikan momen ini interaktif dan inklusif.

Makan malam bersama menjadi bagian penting dari malam keakraban. Siswa, guru, dan masyarakat menikmati hidangan lokal sambil berbincang santai. Interaksi ini memperkaya pengalaman peserta, memungkinkan mereka belajar tentang budaya lokal, tradisi, dan cara hidup masyarakat Puntondo. Suasana santai dan hangat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara semua pihak.

Pendamping PPLH menekankan bahwa kegiatan malam ini memiliki nilai edukatif yang penting. Siswa belajar tentang pentingnya kebersamaan, empati, komunikasi efektif, dan menghargai perbedaan. Mereka juga diajak menyadari bahwa pengalaman belajar tidak hanya terjadi melalui teori, tetapi melalui interaksi sosial, kebersamaan, dan refleksi atas pengalaman nyata di lapangan.

“Alam mengajarkan kita tentang kesederhanaan dan rasa syukur. Puntondo memberi ruang bagi anak-anak untuk belajar dengan hati dan memberi dengan tulus,” ujar salah satu pendamping.

Malam keakraban ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan. Pendamping mengaitkan pengalaman belajar di lapangan, seperti menanam mangrove, olahan rumput laut, dan ecoprint, dengan pentingnya menjaga alam dan hidup selaras dengan lingkungan. Diskusi ini menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa tindakan kecil dapat memberi dampak besar bagi bumi dan masyarakat.

Di akhir kegiatan, peserta melakukan sesi dokumentasi dan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Mereka meninggalkan api unggun dengan hati hangat, senyum tulus, dan kenangan berharga yang akan terus membekas. Kegiatan ini mengajarkan bahwa belajar bukan hanya tentang materi, tetapi tentang pengalaman, persahabatan, dan kebersamaan.

Program Api Unggun dan Malam Keakraban di PPLH Puntondo menunjukkan bahwa pendidikan berbasis pengalaman mencakup seluruh aspek: akademik, sosial, emosional, dan lingkungan. Siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga pengalaman hidup, keterampilan sosial, empati, dan motivasi untuk menjadi individu yang peduli, kreatif, dan bertanggung jawab.

Dengan selesainya malam keakraban, rombongan Highfield School menutup kunjungan mereka ke Puntondo dengan hati penuh rasa syukur, pemahaman mendalam tentang alam dan masyarakat, serta semangat untuk membawa nilai-nilai yang diperoleh ke komunitas mereka masing-masing. Malam itu menjadi simbol kehangatan, persaudaraan, dan pembelajaran yang akan dikenang sepanjang hidup.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top